Kepribadian Bangsa Timur

           

              Manusia diciptakan dengan macam - macam bentuk rupa seperti ras, suku, dan lain - lain. Manusia uga mendiami suatu tempat atau wilayah yang berbeda - beda. Jika kita pelajari dulu manusia pada zaman dahulu mulai berpindah - pindah tempat atau disebut juga dengan nomaden, dengan tujuan agar bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa merasa nyaman dengan tempat yang ditinggalinya. Zaman dahulu manusia berpindah - pindah tempat karena untuk mencari kehidupan yang lebih layak atau mencari bahan makanan mereka sehari - hari. Kita yang tinggal dimasa modern seperti sekarang sudah tidak seperti itu lagi karena semua sudah sangat mudah mendapatkan kehidupan. 
            Secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur. Kita yang saat ini berada di indonesia merupakan bagian dari wilayah Timur. Wilayah yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang - orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.

Perubahan Kebudayaan

Kepribadian bangsa timur ini kadang kala, mulai dilupakan oleh generasi penerusnya. Dengan kemajuan teknologi yang pesat sekarang ini, terutama dengan gampangnya akses internet bagi semua kalangan. Mengakibatkan globalisasi, dari dunia barat sangat mendominasi untuk diterima kalangan muda.  Sehingga sudah mulai tergeser atau tercampur dengan kebudayaan bangsa barat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain, perkembangan IPTEK yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru, rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan, hambatan ideologis, dan pengaruh adat atau kebiasaan.

Ada beberapa factor yang menyebabkan perubahan kebudayaan :

Faktor Intern antara lain:

·        Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
·        Adanya Penemuan Baru
·        Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
·        Invention : penyempurnaan penemuan baru
·        Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
·        Konflik yang terjadi dalam masyarakat
·        Pemberontakan atau revolusi

Faktor ekstern antara lain:

·       Perubahan alam
·       Peperangan
·       Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:

·       Sikap menghargai hasil karya orang lain
·       Keinginan untuk maju
·       Sistem pendidikan yang maju
·       Toleransi terhadap perubahan
·       Sistem pelapisan yang terbuka
·       Penduduk yang heterogen
·       Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
·       Orientasi ke masa depan
·       Sikap mudah menerima hal baru.

Jiwa Manusia Sebagai Makhluk Sosial

          Francais L. K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengkombinasikan dalam dirinya kealian di dalam ilmu antropologi, psikologi, filsafat dan kesusastraan Cina klasik. Ia telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa mannusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

Lingkaran no 7 dan 6, disebut daerah tak sadar dan sub sadar, yang berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang terdesak kedalam, sehingga tidak disadari individu dan terlupakan.

Lingkara nomor 5, disebut kesadaran yang tidak dinyatakan, pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari individu tetapi disimoan dalam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan oleh siapapun. (karena malu, takut salah, sungkan, atau tidak menemukan kata-kata yang tepat)

Lingkaran nomor 4, disebut kesadaran yang dinyatakan secara terbuka. (pikiran dan gagasan maupun perasaan-perasaan)

Lingkara nomor 3, disebut lingkaran hubungan karib. Mengandung konsepsi mengenai orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang diajak bergaul secara mesra ataupun karib.

Lingkaran nomor 2, disebut hubungan berguna dan fungsi berguna. (seperti pedagang atau pembeli)

Lingkaran nomor 1, disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.

Lingkaran nomor 0, disebut lingkaran dunia luar terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan tentang orang-orang diluar masyarakat dan negara Indonesia.

       Menurut Francais L. K. Hsu, ia menggambarkan kepribadian manusia berada pada daerah lingkaran nomor 3, yaitu hubungan berdasarkan cinta dan kemesraan dan juga rasa untuk bisa berbakti penuh dan mutlak. Yang merupakan suatu kebutuhan fundamental dalam hidup manusia, tanpa adanya tokoh-tokoh, benda-benda kesayangan, tanpa Tuhan, tanpa ide dalam alam jiwanya, hidup kerohanian manusia tidak akan bisa seimbang dan selaras.

  Menurut konsep Jen, menyatakan bahwa :

1.    Kebudayaan Timur yakni lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong royong, keramah tamahan dll.

2.    Kebudayaan Barat yakni lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, asa guna dan individualisme.

Pengertian Kebudayaan

Pengertian kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Definisi kebudayaan menurut para ahli:

1.    Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

2.    M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3.    Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

       Kesimpulan

Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita. Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian. Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah. Sekarang berpakaian yang membuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita. Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti sushi, steak, burger, dan lain-lain. Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higienis, modern, dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional. Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita bisa tetap terjaga dan tidak diakui oleh negara lain.

Daftar Pustaka
·       Priyanto Tantowi. “Kepribadian Bangsa Timur”. (Online). (https://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/kepribadian-bangsa-timur/, diakses 8 Maret 2016).

·       Sasrto Hadi Soebroto. “Pengertian kebudayaan, Kepribadian bangsa timur, Perubahan kebudayaan”. (Online). (http://sasrtohadisoebroto.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-kebudayaankepribadian-bangsa.html, diakses 9 Maret 2016).


·       Praditya Putra. “Pengertian Ilmu Budaya Dasar”. (Online). (http://igedepraditya.blogspot.co.id/2012/05/hubungan-manusia-dan-kebudayaan-manusia.html, diakses 9 Maret 2016).

Komentar

Postingan Populer